Senin 26 Jan 2015 22:47 WIB

Effendi: PDIP dan KIH tak Pernah Ganggu Pemerintahan Jokowi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Politisi PDIP, Effendi Simbolon
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Politisi PDIP, Effendi Simbolon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon menegaskan partainya dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak pernah menganggu pemerintahan Jokowi-JK.

"Bukan kami penyebabnya, bukan KIH loh. Apalagi PDIP berpikiran menganggu Jokowi, gak mungkin," katanya di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (26/1).

Ia menilai penyebab kegaduhan dalam pemerintah karena Jokowi-JK salah dalam memilih para pembantunya. Ia menyebutkan sejumlah nama yang dinilai tidak tepat untuk menjadi menteri seperti Rini Soemarno yang terpilih menjadi Menteri BUMN, Sudirman Said sebagai Menteri ESDM, serta Sofyan Djalil menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Saya terkaget-kaget, kok kebijakan yang diambil begini, oh ternyata ada gumpalan-gumpalan kelompok yang lingkupi dia, seperti di kebijakan energi ekonomi ada Rini Soemarno, ada Sudirman Said, Sofyan Djalil, ini kelompok apa ini? Kok bisa-bisanya menangani ekonomi dari mana jalannya, sekolah dimana dulunya, nah yang begini-gini yang akhinya memang menggangu pemerintahan itu," jelasnya.

Gangguan tersebut, lanjutnya, akan langsung berdampak pada kebijakan-kebijakan berikutnya dalam pemerintahan Jokowi. Effendi pun mengaku telah mencium kedekatan Rini dengan Ketum PDIP Megawati saat kampanye pilpres 2014 silam.

"Jadi kita ketika kampanye tak sadar walaupun saya mulai mencium ini kok Rini begitu nempelnya dengan Megawati, eh ternyata pecah kongsi," katanya.

Ia menambahkan, sejak awal pemerintahan dibangun, Jokowi-JK sudah salah melangkah. Pasalnya, antara presiden dengan para pembantu presiden justru saling tak mengenal satu sama lain. Kendati demikian, ia mengatakan pemilihan para pembantu presiden dalam kabinetnya ini merupakan hak prerogatif presiden.

"Berangkatnya pemerintahan ini memang antara nahkoda dengan navigator, dan kru enggak saling kenal," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement