REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi demonstrasi memperingati 100 hari pemerintahan Jokowi diwarnai dengan salah satu aksi demonstrasi unik. Pada Rabu (28/1), mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Se Universitas Indonesia melakukan demo sembari memakai pakaian tidur di depan Istana Negara. Para mahasiswa UI itu membawa tagline 'Jokowi Bangun' dalam aksinya tersebut.
Pantauan Republika di lapangan, mahasiswa UI memakai jaket kuning almamaternya sembari memakai baju tidur. Ada juga yang membawa bantal, guling dan juga memakai sandal tidur. Tampak beberapa mahasiswa ada juga yang memakai celana pendek dalam aksi itu. Bahkan ada juga yang mengenakan sarung dan piyama ketika mengikuti aksi.
Andi Aulia Rahman (21) Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyatakan aksi ini adalah simbolisasi pemerintahan Jokowi yang masih tidur nyenyak. Ide ini tercetus olehnya ketika melihat dalam 100 hari pemerintahan Jokowi belum bekerja maksimal. "Ada penghapusan subsidi BBM, kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG dan juga yang terakhir konflik KPK-Polri," katanya.
Dari permasalahan itu, kata dia, dirinya berpikir hal apa yang paling pas menggambarkan situasi itu. Setelah memutar otak, akhirnya dirinya mendapatkan ide kalau saat ini pemerintahan Jokowi saat ini masih 'tidur. "Nah tugas mahasiswa yakni mengingatkan Jokowi agar segera bangun," kata dia. Akhirnya tagline aksi itu disepakati yakni 'Jokowi Bangun'.
Setelah mendapatkan tema dan juga tagline aksi, dirinya berpikir terkait simbolisasi apa yang pas untuk aksi itu. Karena masih menyangkut tentang tema 'Jokowi Bangun' akhirnya dia menyepakati aksi menggunakan pakaian tidur. "Hal ini agar sesuai dengan tagline aksi dan juga agar unik," katanya.
Dalam aksi menyambut 100 hari pemerintahan Jokowi, BEM UI mengkritisi lima bidang pemerintahan Jokowi. Lima bidang itu yakni tentang pendidikan, kesehatan, energi, ham dan korupsi. "Tetapi fokus utama kita saat ini lebih kepada masa depan pemberantasan korupsi," ujarnya.