Kamis 05 Feb 2015 11:40 WIB

Syiah Sering Dikesankan Islam, Padahal Beda!

Rep: DR Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH Athian Ali.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH Athian Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH Athian Ali mengatakan, saat ini Syiah di Indonesia sering dikesankan oleh para tokohnya sebagai ajaran Islam. Padahal, Syiah dan Islam itu agama yang berbeda.

Athian menjelaskan, Syiah adalah paham yang lahir dari konflik politik dan berideologi berjuang untuk meraih kekuasaan. Ideologi Syiah makar terhadap kekuasaan di dunia Islam.

Namun, ujar dia, sayangnya Kementerian Agama (Kemenag) pun terperdaya dengan ideologi Syiah. Bahkan mengizinkan organisasi Syiah melakukan muktamar di gedung HM Rasyidi Kemenag beberapa waktu lalu.

"Ini menyakiti umat Muslim. Organisasi-organisasi Islam saja tak pernah diberikan kesempatan untuk melakukan muktamar di gedung itu, mengapa organisasi Syiah boleh?"

Pemerintah, lanjutnya, dalam melindungi umat beragama tidak boleh hanya berpijak pada paradigma melindungi minoritas dengan dalih HAM. Pemerintah juga harus melindungi mayoritas dari pihak-pihak yang mengusik prinsip dasar agama mayoritas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement