REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sedang melakukan penelitian terhadap berbagai tanaman yang mengandung bahan alami obat untuk mengobati kanker.
"Beberapa tanaman yang diteliti tersebut di antaranya cengkih dan kunyit," kata peneliti kanker dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Sofia Mubarika Haryana di Yogyakarta, Jumat (6/2).
Menurut dia, kanker merupakan pembunuh nomor dua setelah jantung. Di Indonesia, kanker payudara dan serviks merupakan kanker yang paling banyak diderita wanita, sedangkan kanker paru, colon vesica urinaria, prostat, dan usus banyak diderita pria.
Pada anak, kanker yang paling banyak diderita adalah kanker darah (leukemia), kanker pada bola mata (retinoblastoma), kanker pada otot (rhabdomyosarcoma), dan kanker pada syaraf (neuroblastoma).
Ia mengatakan kanker yang terjadi pada anak disebabkan kelainan genetik yang dibawa sejak yang dipicu oleh kandungan zat berbahaya bagi kesehatan yang bisa memicu munculnya kanker tersebut.
"Anak-anak berhak mendapatkan lingkungan yang sehat dan bersih terutama dari polusi dan asap rokok," katanya.
Menurut dia, saat ini alat deteksi dini kanker terus menerus dikembangkan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
"Salah satu alat yang dikembangkan FK UGM adalah alat deteksi dini kanker nasofaring selain metode pemeriksaan yang sudah ada," katanya.
Ia mengatakan alat deteksi itu bertujuan menumbuhkan sikap "aware" masyarakat terhadap penyakit kanker dan diharapkan dengan dukungan kemajuan teknologi, penyakit kanker pada penderita dapat diketahui pada stadium awal.
Biasanya, kata dia, penderita baru memeriksakan penyakit kanker ketika sudah pada stadium lanjut. "Kanker bisa disembuhkan secara total apabila diketahui secara dini. Jadi, jangan tunda pemeriksaan untuk mengetahui secara dini," katanya.