Kamis 12 Feb 2015 03:40 WIB

Dilaporkan Lagi ke Polisi, Denny Indrayana: Ya Sudah, Bismillah

Mantan Wamenkum HAM Denny Indrayana. (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Mantan Wamenkum HAM Denny Indrayana. (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil menteri (Wamen) hukum dan HAM Denny Indrayana kembali dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (10/2). Kali ini pelapor adalah seseorang bernama Andi Syamsul Bahri. Denny dilaporkan Andi atas tuduhan korupsi.

Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Hukum dan Tata Negara UGM tersebut juga dilaporkan Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat) ke Polres Metro Jakbar, Rabu pekan lalu. Denny dituduh melakukan pencemaran nama baik terkait pernyataannya yang menyebut Komjen Pol Budi Gunawan (BG) memakai "jurus pendekar mabuk" saat mempraperadilankan KPK.

"Saya memang mendapat info dilaporkan ke polisi lagi per hari ini, setelah sebelumnya saya dilaporkan soal kritikan BG 'pakai jurus pendekar mabuk'" kata Denny Indrayana dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Kamis (12/2).

Menurut Denny sejak dua pekan lalu ia sebenarnya sudah menduga akan "dikerjain" terkait pilihan sikap tegasnya membela KPK. Ia sempat mendapat telepon dari seorang perwira polisi yang memintanya untuk tidak mengkritik BG terlalu keras.

"Ya sudah, bismillah. Ini amar maruf nahi munkar. Menurut saya, memang harus ada yang menyuarakan dengan lantang kedzaliman yang sekarang terang-terangan ada di depan mata kita," kata dia.

Denny pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan KPK dari dilumpuhkan. Ia juga mengajak agar Polri diselamatkan dari oknum-oknumnya yang koruptif. "Saya sendiri harus siap menghadapi resiko perjuangan ini. Saya yakin kebenaran akan menang," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement