Kamis 12 Feb 2015 18:03 WIB
Penyerangan Az Zikra

Ini Pengakuan Korban Penyerangan Az-Zikra

Masjid Az Zikra, Sentul, Bogor.
Foto: Republika/Amin Madani
Masjid Az Zikra, Sentul, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Korban pengeroyokan di kawasan pemukiman Az-Zikra pada Rabu (11/2) malam WIB angkat bicara kepada Republika Online (ROL) bagaimana kronologi naas yang menimpa dirinya.

Faisal Salim yang sehari-hari berprofesi sebagai kepala petugas keamanan itu mengatakan pemukulan yang dilayangkan kepada dirinya terjadi sekitar pada pukul 22.30 WIB. Pada Rabu malam, Faisal hendak menjemput istrinya ke daerah Duren Sawit, Jakarta ditemani putrinya Devina Uytri (17 tahun).

Baru berjalan sekira lima meter di depan rumah, Faisal melihat ada keramaian yang diantar oleh petugas keamanan bernama Ade. Dengan nada tinggi Faisal dicerca pertanyaan. "Siapa yang pasang spanduk menolak Syiah? Siapa?

"Saya jawab tidak tahu. Mereka balik nanya, bapak bilang siapa? Jangan nutup-nutupin. Rumah pak RW dan RT dimana?" katanya.

Bermaksud menyarankan, Faisal meminta agar tidak berkunjung karena hari sudah larut. "Kalau bapak-bapak malam ke sana tetis pak bagaimana kalau besok pagi datangnya dengan perwakilan empat sampai lima orang," ungkap Faisal.

Tidak menggubris jawaban Faisal masa yang tak puas dengan jawaban dirinya terjadilah dorong mendorong diantara mereka.

"Jangan emosi pak kata mereka ke saya," ujar Faisal. Ketika itu, kata Faisal, ada seseorang yang berpura-pura jatuh seolah terkena pukul. Ia mengaku itu terjadi saat dirinya mencoba menangkis pukulan yang mehujaninya.

Bahkan di tengah orang yang ciri-cirinya berkulit hitan itu sedang memukuli di tengah orang yang memukulinya tiba-tiba habib ibrahim muncul sambil menerikak agar terus memukuli dirinya.

"Serang orang ISIS ini. Ya Allah saya mundur beberapa meter sampai saya dipegangi kedua tangan saya dan dipukuli seperti dianggap seperti maling. Lalu dibawa ke pos empat dekan masjid di pukul kiri kanan saya bukan maling. Saya bukan yang masang semakin saya ngomong semakin dipukuli,"katanya.

Faszal menuturkan saat terjadi pengeroyokan menuding Ibrahim sebagai provokatornya. Pasalnya, Habib Ibrahim yang menyerukan untuk serang. Faisal diseret masuk ke dalam mobil masda biru lalu dibawa pergi ke polsek.

Ia mendengar dari pemeriksaan pelaku yang mengeroyoknya berasal dari daerag tangerang, cileduk, sukaraja. "Mereka mengaku dari FBR dari cibinong, mereka teriak Ini menyulut permasalahan ini antu pancasila, anti NKRI, membuat rancu," kata Faisal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement