REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi pemeran Hana dalam sinetron Catatan Hati seorang Istri (CHSI) ini merasa tertekan jika tak berhijab. Baginya, hijab bukan hanya kewajiban tapi juga kebutuhan. "Hijab adalah identitas Muslimah," ungkap Dewi Sandra polos.
Perempuan kelahiran Rio de Janeiro, Brazil, 3 April 1980 ini mulai berhijab pada 2012. Keputusannya menutup aurat murni karena perintah Allah SWT, bukan karena dilatarbelakangi tren hijab yang sedang marak saat ini.
Dewi bersyukur keputusannya berhijab mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya. Ia merasa lebih tenang setelah berhijab.
"Sudah sekian lama saya melalangbuana di dunia di mana mungkin saat itu saya mendzalimi diri. Alhamdulillah sekarang saya bahagia," kata perempuan berdarah Indonesia-Inggris ini.
Dewi berpandangan, hijab bukan tren karena sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. ''Kalau tren kan hanya sebentar," ucapnya. Yang membedakan, di zaman modern ini telah banyak pilihan berbusana muslim sesuai kepribadian, gaya, dan kenyamanan.
Pelantun tembang Mati Rasa ini makin selektif memilih peran di dunia akting. "Selama skenarionya tidak menjerumuskan saya, saya mau," ucap Dewi.
Yang terpenting, apakah peran tersebut cocok dengan jiwanya, bermanfaat bagi banyak orang, dan mendapat doa restu suaminya Agus Rahman.
Setiap mendapat tawaran akting, putri pasangan John Killick dan Prihatini Killick ini selalu mendiskusikannya dengan Agus. "Kalau suami oke, ya sudah ayo," ujarnya.
Sebaliknya, jika suami tidak nyaman akan pekerjaan tersebut, Dewi tidak akan mengambilnya. "Karena ridho dan doa dari suami itu penting supaya apa yang saya jalankan menjadi berkah," ucapnya.