Jumat 13 Feb 2015 10:40 WIB

Pengungsi Banjir di Gembor Terserang Diare

Rep: C83/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Warga menyusuri jalan yang ditutup akibat banjir di kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta, Selasa (10/2).   (Antara/Ismar Patrizki)
Warga menyusuri jalan yang ditutup akibat banjir di kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta, Selasa (10/2). (Antara/Ismar Patrizki)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekitar 350 warga Kelurahan Gembor, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Banten masih mengungsi di posko Dompet Dhuafa di Masjid Al Mujahidin Gembor. Banjir yang melanda kawasan mereka sejak Senin (9/2) lalu belum juga surut.

Akibatnya, banyak warga yang mulai mengalami gangguan kesehatan seperti muntah-muntah dan diare. Selain itu, warga juga mengeluh mengalami kesulitan dalam aktivitas mandi cuci kakus (MCK). Hal ini dikarenakan minimnya jumlah MCK yang ada jika dibandingkan dengan jumlah pengungsi. Di pengungsian ini hanya tersedia empat MCK.

Salah seorang pengungsi, Siti Hawasat (49) mengatakan ia dan keluarga sempat membawa beberapa pakaian ganti, peralatan mandi, peralatan salat, dan barang berharga lainnya sebelum mengungsi. Namun, karena hidup di pengungsian tidak senyaman di rumah sendiri maka ia bersama warga lainya harus bertahan dalam keterbatasan.

"Mulai banyak juga yang mengeluh sakit juga seperti muntah-muntah dan diare. Di pengungsian para pengungsi juga harus bersabar dalam persoalan mandi cuci kakus (MCK). Jadinya pada ngantre. Gak nyaman intinya kalau soal ke belakang. Yah, sebagian ada yang ke rumah tetangganya yang kenal," ujar Siti Hawasat dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (12/2).

Agar tidak mengalami kebosanan selama mengungsi, Siti turut aktif membantu petugas posko pengungsian Dompet Dhuafa. Ia aktif membantu memasak untuk kebutuhan dapur umum.

Ia pun mengapresiasi respon cepat tanggap dari berbagai pihak seperti tim Disaster Managament Center (DMC) Dompet Dhuafa yang membantu penanganan banjir di Jakarta dan sekitarnya. Hal tersebut mengurangi kesulitan yang dihadapi para pengungsi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement