REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Kriminal dari Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B Nahrawardaya mengatakan tidak selamanya tindakan stereotip hanya menimpa kelompok minoritas saja. Pasalnya beberapa hari yang lalu kelompok minoritas lah yang melakukan tindakan anarkisme kepada kelompok mayoritas.
"Penyerangan itu adalah bukti bahwa stereotip tidak selamanya menimpa kelompok minoritas dan sama sekali tidak ada kejanggalan," kata Mustofa dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (13/2).
Menurutnya, penyerangan intoleran semacam itu, sudah sering terjadi. Hanya saja, kali ini pelakunya bukan lah kelompok mayoritas tetapi, kelompok pembela minoritas yang merasa dihina. Ia mengatakan, masyarakat Indonesia terlanjur dibiasakan oleh kondisi dan situasi yang terjadi stereotip.
Tapi, dalam stereotip itu biasanya yang menyerang adalah pihak mayoritas dan korbannya minoritas. Tentunya, hal itu memberikan dampak yang berbahaya, seolah hanya minoritas yang selalu menjadi korban kekerasan dari kelompok mayoritas. Bahkan, akibat yang ditimbulkannya bisa lebih buruk.
"Bisa saja, aparat cenderung terpengaruh karena kejadian minoritas menyerang mayoritas dianggap tabu. Bahkan, dianggap sebagai sebuah kejanggalan, padahal itu adalah fakta," tegasnya.