REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Menara pemancar Radio Wijaya Kusuma milik RSUD dr Soedono Madiun, Jawa Timur, roboh hingga merusakkan bangunan rumah sakit itu pada Senin (16/2) malam.
Pantauan di lokasi terlihat sejumlah bangunan yang rusak antara lain ruang perawatan pasien di Paviliun Merpati lantai II RSUD dr Soedono Madiun dan ruang informasi.
Selain merusak bangunan, sejumlah pasien yang ruangannya rusak juga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Hasil pendataan, ada tiga ruang perawatan yang rusak. Selain itu, sekitar 10 pasien dievakuasi ke tempat-tempat lain, seperti ICCU, ruang wanita, ICU, dan High Care," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr Soedono Madiun, Moch Hafidin Ilham kepada wartawan.
Menurut dia, robohnya menara pemancar radio tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang pada Senin petang. Diduga bangunan setinggi 45 meter itu tidak kuat, sehingga ambruk dan menimpa bangunan di sekitarnya.
"Tower itu roboh saat hujan deras dan angin kencang terjadi. Kami masih mendalami kejadian ini lebih lanjut dengan memintai keterangan pihak-pihak terkait," kata Hafidin.
Kapolres Madiun Kota AKBP Farman menyatakan polisi akan menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut. Anggotanya juga langsung mengamankan lokasi dan melakukan olah TKP di wilayah setempat.
"Kami sudah perintahkan Kasat Reskrim dan jajaran terkait lainnya untuk mencari bahan keterangan. Kasus ini masih didalami," kata Farman.
Menurut informasi di lapangan, pemancar tersebut roboh karena hujan deras disertai angin. Namun, untuk mengetahui penyebab pastinya, polisi akan meminta keterangan pihak-pihak terkait.
"Kami butuh keterangan soal pembangunan menara sebagai bahan penyelidikan. Ini masih terus didalami," kata Farman.
Guna memperlancar proses penyelidikan, semua aktivitas radio Wijaya Kusuma Madiun untuk sementara waktu diberhentikan hingga waktu yang belum tetap.