Rabu 18 Feb 2015 09:10 WIB
Eksekusi Mati

Pesan Terpidana Mati dari Penjara

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Terpidana mati Andrew Chan.
Foto: AP
Terpidana mati Andrew Chan.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Keluarga dan sahabat salah seorang terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan mengelola sebuah grup Facebook bernama Friends of Andrew Chan.

Grup ini juga dibuat untuk menunjukkan perubahan positif dari Chan selama menjalani rehabilitasi satu dekade terakhir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar.

Di dalam grup tersebut banyak sekali foto-foto Chan yang sedang menjalani masa-masa rehabilitasi di penjara, termasuk pesan-pesannya yang ditulis ulang keluarga dan rekan setelah mengunjungi pimpinan sindikat narkoba Australia itu di penjara.

ROLers, berikut sejumlah petikan pesan dan curahan hati Chan.

"Aku begitu sedih mendapat kabar kemarin dari sahabatku, Myuran Sukumaran. Myu telah bekerja keras tanpa lelah di penjara sejauh ini dengan mengajarkan seni dan komputer untuk tahanan-tahanan yang suatu hari akan bebas. Ini tampak sia-sia jika hidupnya harus berakhir setelah menjalani rehabilitasi. Kami berdua telah bekerja keras dan memberikan kontribusi positif untuk lapas ini. Mohon doakan kami," tulis Chan.

Pesan di atas di-posting pada 8 Januari 2015. Ini tampaknya diungkapkan Chan setelah Presiden Joko Widodo menolak grasi Sukumaran.

Pada waktu berulang tahun 12 Januari lalu. Chan juga mendapat banyak ucapan selamat dari keluarga dan sahabatnya. Dia pun menuliskan pesan yang ditulis ulang oleh admin grup.

"Terima kasih semuanya atas doanya dihari ulang tahunku. Kalian bersedia meluangkan waktu untuk menulis surat dan catatan kecil, seperti pesan di laman (Facebook) ini.

Berkat kepedulian dan doa kalian semua, aku berdiri kokoh sampai saat ini. Kami percaya Presiden Indonesia akan melihat apa yang telah kami lakukan untuk membuat perbedaan positif seluruh masyarakat lapas yang menjalani rehabilitas di sini, serta di tempat lain.

Aku punya, kamu punya, kita punya banyak rencana, banyak mimpi, seperti dapur, mengajarkan lebih banyak orang tentang perhotelan. Myu juga berencana mengajar lebih banyak seni yang begitu penting bagi Bali. Semangat dari kalian semua membuat kami bisa terus melakukan itu di tengah situasi ini.

Jadi, aku ucapkan terima kasih dari lubuk hati terdalam. Aku berdoa, semoga masih ada waktu untuk berulang tahun ditahun-tahun mendatang #keephopealive."

Ketika pemerintah Indonesia berencana mengeksekusi enam orang terpidana mati Januari lalu, Chan juga sempat menyampaikan pesannya. Pesan itu diunggah pada 15 Januari.

"Hari menjadi salah satu hari tersulit karena aku mendengar ada enam orang yang akan dieksekusi di Indonesia. Myu dan aku sama-sama mencoba untuk tetap kuat demi keluarga kami dan teman-teman kami dimasa sulit ini. Sulit untuk berpikir bahwa hidup kami berada di tangan dua orang, Tony Abbot dan Joko Widodo, yang memiliki kekuatan untuk memberikan hidup dan mati. Mohon doanya semoga hati mereka berubah demi keluarga kami #keephopealive #mercy."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement