REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hujan lebat yang mengguyur Kota Denpasar, Jumat (20/2), mengakibatkan banjir hampir di semua jalan utama di ibukota Provinsi Bali. Genangan air yang ada di sejumlah ruas jalan mencapai setinggi betis orang dewasa.
Akibatnya kemacetan tidak terhindarkan. Sejumlah mesin kendaraan roda dua mendadak mati di tengah jalan karena kemasukan air. Hal tersebut juga memperparah kemacetan lalu lintas.
Dari pemantauan Republika, genangan air terjadi di kawasan Monang Maning yang selama ini menjadi langganan banjir. Juga di jalan Surapati dan Hayamwuruk, Jalan Raya Renon, bahkan kawasan elit jalan Sudirman.
"Saya dari rumah sampai ke masjid memakan waktu dua jam, padahal biasanya hanya 20 menit," kata Salim Syamlan.
Khotib Jumat yang bertugas khutbah di Masjid Sudirman yang menjadi markas TNI itu mengatakan dia sudah menyiapkan diri sejak pagi untuk memberikan khutbah dan menjadi imam solat Jumat. Begitu hujan turun sangat lebat, Salim menyegerakan untuk berangkat menuju masjid.
"Firasat saya benar. Hujan lebat dan dimana-mana banjir dan macet," kata Salim.
Hujan lebat mulai turun sekitar pukul 10.30 WITA dan reda sekitar pukul 14.00 WITA. Namun, akibat kemacetan yang ditimbulkan, jalanan lebih lengang sekitar pukul 16.30 WITA.
Akibat banjir, sejumlah kantor pemerintah di kawasan Renon, Denpasar juga terendam banjir. Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali juga tergenang air hingga paha orang dewasa.