Ahad 22 Feb 2015 16:28 WIB

IMF Peringatkan Industri Perbankan Syariah Global

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
 A photographer takes pictures through a glass carrying the International Monetary Fund (IMF) logo during a news conference in Bucharest. (file photo)
Foto: Reuters/Bogdan Cristel
A photographer takes pictures through a glass carrying the International Monetary Fund (IMF) logo during a news conference in Bucharest. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- International Monetary Fund (IMF) memprediksi, belum terencananya strategi untuk menarik jajaran nasabah besar di tengah populasi Muslim global dapat menghambat prospek perbankan syariah.

''Keuangan Islam, dalam format yang ada saat ini, belum banyak berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan. Mereka perlu memperbaiki sistem operasional untuk menarik nasabah besar, melayani UKM, dan menjadi inisiator modal ventura,'' tulis ketua tim studi IMF ini, Sami Ben Naceur seperti dilansir laman Gulf Times, Kamis (19/2).

Riset ini juga menggaris bawahi beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi industri perbankan syariah antara 2014 hingga 2018. Studi IMF menyarankan bank-bank syariah untuk memperbaiki model operasional mereka dalam mencari nasabah karena bank-bank besar seperti  Dubai Islamic Bank, Standard Chartered dan Abu Dhabi Islamic Bank bahkan sudah menyasar negara-negara mayoritas Muslim di luar negara asal mereka, di antaranya Kenya dan Irak.

Studi IMF ini mensurvei 57 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC). Dalam studi ini terungkap, individu yang menggunakan jasa perbankan syariah karena alasan religi lebih besar dari negara lain di luar OIC. Studi ini juga mengungkapkan penggunaan jasa perbankan syariah lebih lambat dari akses fisik yang ditawarkan industri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement