Selasa 24 Feb 2015 16:05 WIB

Mengeluh Sakit, Pemeriksaan Abraham Samad Ditunda

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPK nonaktif Abraham Samad.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua KPK nonaktif Abraham Samad.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Polda Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar) batal memeriksa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Abraham Samad. Hal tersebut karena Samad mengeluh sakit di bagian perutnya.

Humas Polda Sulselbar, Kombes Endi Sutendi menjelaskan setelah melakukan pemeriksaan sekitar satu setengah jam hingga sekitar pukul 13.45 Wita, Abraham mengeluh perutnya yang sakit.

Setelah berkordinasi, akhirnya penyidik juga menghentikan pemeriksaan setelah melihat kondisi abraham yang kurang sehat.

"Penyidik menghentikan pemeriksaan karena beliau (Abraham Samad) mengalami gaangguan kesehatan," ujarnya, Selasa (24/2).

Mengenai kelanjutan penyelidikan, Endi akan berkordinasi dengan penyidik untuk waktu tepat pemeriksaan kembali Abrahan Samad, namun tidak akan melebihi tenggat waktu dalam dua minggu ke depan dan tanpa menggunakan surat.

Endi mengungkapkan selama sekitar satu setengah jam pemeriksaan, penyidik baru memberikan 15 pertanyaan terkait hal-hal kecil seperti biodata lengkap Abraham Samad. "Belum masuk ke inti pertanyaan," katanya.

Namun dalam pemeriksaan tersebut terdapat beberapa pertanyaan terhadap Abraham, apakah dia kenal dengan sudari Feryani Lim. Tapi Abraham disebut membantah mengenal gadis yang membuat passport berdasarkan data palsu tersebut.

Sementara pendamping Abraham dari biro hukum KPK Indra Mantong Batti menuturkan, kondisi Abraham Samad memang sedang tidak enak badan.

Hal ini sudah mulai dirasakan beliau semenjak masih di Jakarta. Indra menyebut, dalam pemeriksaan tadi, Abraham didampingi oleh dua orang pengacara yaitu dari YLBHI Budi Wijardjo dan Adnan Buyung Aziz.

"Dari biro hukum KPK saya sendiri dan Pariyono," ucapnya.

Mengenai pemeriksaan nanti, Indra belum bisa menyakinkan bawha penyidikan akan dilakukan di Mabes Poldi atau Polda Sulselbar. "Kita tidak menutup kemungkinan. Kita lihat kondisi nanti," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement