Rabu 25 Feb 2015 17:13 WIB

Pracico Finance Syariah Targetkan Pembiayaan Rp 200 M

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Peresmian Pracico Finance Syariah: CEO PT. Pracico Multifinance Tedy Agustiansjah (kiri) bersama Vice Presiden Pracico Finance Syariah Djamil Hasyim (tengah) memperlihatkan miniatur bus angkutan massal dan truk pengangkut sampah kepada Ketua Dewan Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peresmian Pracico Finance Syariah: CEO PT. Pracico Multifinance Tedy Agustiansjah (kiri) bersama Vice Presiden Pracico Finance Syariah Djamil Hasyim (tengah) memperlihatkan miniatur bus angkutan massal dan truk pengangkut sampah kepada Ketua Dewan Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah Pracico Finance Syariah menargetkan pembiayaan Rp 200 miliar pada 2015 ini. Rencananya, pembiayaan akan ditujukan bagi pengadaan truk angkutan sampah dan moda transportasi massa di dua kota.

CEO Pracico Multifinance, Tedy Agustiansjah mengatakan induk Pracico Multifinance mendorong bisnis Unit Pracico Syariah untuk berjalan dengan baik. Pada 2014, Pracico Syariah lebih banyak pada tahap persiapan dan sebagian mengambil alih pembiayaan dari konvensional.

"Untuk saat ini Unit Pracico Syariah silakan mengambil alih dari pembiayaan konvensional, tentu dengan skim yang memungkinkan. Kalau tidak, ya tidak dipaksakan. Nanti akan bertemu sendiri pasarnya," tutur Tedy usai tasyakur pengopersian kantor UUS Pracico Syariah, Rabu (25/2).

Target pendanaan dan pembiayaan Pracico Finance Syariah pada 2015 sebesar Rp200 miliar. Jika dibandingkan harga unit kendaraan transportasi massa atau truk pengangkut sampah, angka ini diakui Tedy memang relatif masih kecil.

Ia menyebut untuk sebuah bus TransJakarta gandeng saja harganya Rp 4 miliar dan yang tunggal Rp 2 miliar. Truk sampah medium per unitnya Rp 600 juta dan tronton bisa sampai Rp1 miliar.

Dengan pembiayaan Rp200 miliar rencananya akan digunakan untuk membiayai program pengadaan truk sampah dan angkutan massa Kota Padang dan Kota Bogor. Tedy menyebut Kota Padang saja membutuhkan pembiayaan pengadaan truk sampah sekitar Rp100-120 miliar.

Karena area bisnis Pracico Multifinance sudah juga merambah Pekanbaru dan Bandar Lampung, Pracico Finance Syariah juga bisa ke sana. Bali pun mereka lirik karena juga sudah mulai mengembangkan transportasi massa.

Karena klien mereka lebih banyak banyak yang bersentuhan dengan pemerintah daerah yang pengelolaan dananya memiliki proses dan tidak bisa tiba-tiba, maka Pracico pun harus menyesuaikan.

Vice President Pracico Finance Syariah Djamil Hasyim mengatakan pendanaan Unit Parcico Syariah bisa variatif, baik dari perbankan syariah maupun investor korporasi. "Kami juga tengah berkomunikasi dengan IDB untuk kemungkinan pendanaan," kata Djamil.

Pendanaan dari sukuk bisa saja dalam dua tiga tahun mendatang. Pracico Finance Syariah juga menargetkan bisa menjadi perusahaan syariah mandiri dengan spin off di akhir 2015 ini. Pembiayaan pun dibagi ke ritel dengam komposisi 70 persen proyek korporasi dan 30 persen ritel ke koperasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement