Kamis 05 Mar 2015 05:00 WIB

Ini Poin yang Diajukan Masyarakat Sipil Untuk Dikirim ke Jokowi

Rep: C63/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melakukan aksi teaterikal dengan membawa Kuda Troya di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/3).   (Republika/Wihdan)
Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melakukan aksi teaterikal dengan membawa Kuda Troya di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--  Tim 9 atau Tim Independen bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rabu (4/3) ini didatangi oleh sejumlah tokoh terkait desakan menghentikan upaya pelemahan terhadap KPK. Tokoh yang hadir diantaranya MM Bilah, Ray Rangkuti (LIMA), Haris Azhar (Kontras), dan Romo Benny melakukan pertemuan selama kurang lebih 1,5 jam dengan Tim 9.

Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor DKPP tersebut dibahas agar Tim 9 ini mendesak  Presiden Jokowi untuk menghentikan upaya kriminalisasi kepada KPK.

"Ada enam poin yang kita ajukan ke Tim 9 ini yang kita percayai untuk meneruskan ke presiden," ujar Ray Rangkuti.

Enam poin tersebut diantaranya pertama, agar Tim 9 mendesak agar KPK mengajukan peninjauan kembali terkait putusan Hakim Sarpin. Kedua, meminta KPK menarik kembali kasus BG kembali ditangani KPK.

"Nggak ada dasar untuk melimpahkan ke Kejagung," ujarnya.

Ketiga, mendesak Plt Taufiequrachman Ruki dan Indrianto Seno Aji berkenan mundur dari Plt KPK atau presiden berkenan mencabut Keppres tersebut. Keempat, para tokoh ini juga meminta Tim 9 mendesak presiden untuk melakukan reformasi terhadap kepolisian.

Selanjutnya, turunan tersebut tertuang dalam poin kelima yang mendesak digantinya Kabareskim Budi Waseso. "Karena dia sumber masalah konflik KPK-Polri, coba kasus begal kemana dia," ujarnya.

Terakhir, Ray berujar agar Tim 9 berkenan memperjuangan kasus BW dan AS yang dianggap sebagai upaya pelemahan KPK. "Karena kami dapat informasi akan ada tuduhan lain kepada KPK lainnya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement