REPUBLIKA.CO.ID, TAKENGON, ACEH -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan, sekolah harus pandai membangun karakter kejujuran dan ketangguhan kepada para siswanya. Disamping menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan laiknya taman.
"Tokoh pendidikan modern Ki Hajar Dewantara menyebutkan sekolah sebagai taman. Maksudnya, ketika anak datang ke sekolah dengan senang hati dan pulang dengan berat hati," ujar Anies, Ahad (8/3).
Ia mengajak, pihak sekolah untuk turut menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa. Disampaikannya, di hadapan para kepala sekolah se-kabupaten Aceh Tengah, Takengon.
Menurutnya, guru adalah seseorang yang paling depan berhadapan dengan murid dalam sehari-harinya. Diibaratkan guru berada di hulu, sementara Kemendikbud berada di hilir.
"Kunci pendidikan ada pada pendidiknya, bukan kurikulum atau bukunya. Sebagai guru, sudah seharusnya megetahui bagaimana menjadikan anak-anak sebagai pembelajar. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan mengispirasi," lanjutnya.
Ia menuturkan, tidak perlu khawatir dengan angka nilai yang mereka peroleh saat ini. Bila siswa menjadi pembelajar, maka mereka akan menemukan peluang untuk terus berkembang dan mengembangkan diri.
Pasalnya, guru yang akan diingat oleh para muridnya adalah yang menginspirasi murid-muridnya. Dan, guru yang mengispirasi perlu membangun karakter siswa. Menurutnya, ada dua karaker yang harus dibangun dan dimiliki oleh guru terlebih dahulu. Pertama, karakter moral, yakni kejujuran, keikhlasan. Kedua, karakter kinerja yakni seperti tangguh dan ulet.
"Jujur saja tapi pemalas, tentu tidak banyak gunanya. Oleh karena itu, untuk membangun karakter siswa, guru harus terlebih dahulu menjadi teladan. Kemudian, membiasakan siswa dan mendisiplinkannya," katanya dalam acara Silaturahmi yang dihadiri lebih dari seratus Kepala Sekolah se-Kabupaten Aceh Tengah, dan jajaran Pemerintah Daerah, didampingi Sekjen Kementerian Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin, Sekda Provinsi Aceh Dermawan, dan Bupati Aceh Tengah H. Nasaruddin.