Senin 09 Mar 2015 11:22 WIB

Saham Jepang Turun

Rep: C87/ Red: Satya Festiani
 Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.
Foto: AP//Itsuo Inouye
Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Saham Jepang menuju level lebih rendah pada Senin (9/3) karena data pertumbuhan direvisi menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh kurang dari perkiraan awal pada kuartal keempat. Ekonomi tumbuh 0,4 persen antara oktober dan Desember dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 0,6 persen.

Pada basis tahunan, ekonomi tumbuh 1,5 persen di bawah perkiraan awal 2,2 persen pada pengeluaran bisnis yang lebih rendah.  Seperti dilansir BBC, Senin (9/3), Nikkei 225 Indeks turun 1 persen menjadi 18.785,5. Dolar AS berada di 120,61 yen, tidak jauh dari Jumat tiga bulan tertinggi di level 121,29 yen.

 

Para analis mengatakan data tersebut menegaskan bahwa ekonomi terbesar ketiga di dunia berjuang untuk muncul dari resesi tahun lalu.

Sementara itu, saham Cina dibuka melemah meski data selama akhir pekan menunjukkan surplus perdagangan negara itu mencapai rekor 60,6 miliar dolar AS pada bulan Februari karena peningkatan ekspor. Ekspor Cina naik 48,3 persen year on year (yoy) menjadi 169,2 miliar dolar AS dan impor turun seperlima menjadi 108,6 miliar dolar AS.

Shanghai Composite turun 0,8 persen menjadi 3.215,22 sementara indeks Hang Seng Hong Kong 1 persen lebih rendah pada 23.922,26.   Investor menunggu sebuah kondisi data ekonomi pada Selasa, termasuk angka inflasi.

Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 1,3 persen menjadi 5.823.  Saham yang lebih rendah, pelacakan kerugian di Wall Street setelah data pertumbuhan tenaga kerja di AS pada Jumat (6/3) mendorong Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Saham Korea Selatan mengikuti tren ke bawah dengan indeks Kospi turun 0,7 persen menjadi 1.999,53.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement