Sabtu 14 Mar 2015 03:30 WIB

Tim Sembilan: Mungkin Panggilan Terakhir untuk Samad

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua  KPK non aktif , Abraham Samad (kanan) bersalaman dengan polisi saat tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/2).  (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
Ketua KPK non aktif , Abraham Samad (kanan) bersalaman dengan polisi saat tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/2). (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Tim Sembilan melakukan pertemuan tertutup dengan pimpinan KPK pada Jumat (13/3) malam. Anggota Tim Sembilan Jimly Asshiddiqie mengaku, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai isu kriminalisasi dan penyelesaian konflik antara KPK dan Polri.

Jimly mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan untuk mengakhiri konflik di antara kedua lembaga penegak hukum itu menunjukkan hasil yang memuaskan. Ia yakin polemik yang terjadi akan segera berakhir meski tak bisa secepat yang diharapkan.

“Kita syukuri ada proses peredaan dan jalan penyelesaian, tinggal kasus teknis terhadap AS (Abraham Samad) dan BW (Bambang Widjojanto),” katanya usai melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di gedung KPK, Jumat (13/3).

Jimly menjelaskan, saat ini KPK dan kepolisian sudah menghentikan semua tindakan hukum yang berkaitan dengan konflik yang terjadi. Hanya saja, Jimly tak menampik bahwa kasus Samad dan BW belum sepenuhnya selesai. Samad masih dipanggil Polda Sulawesi Selatan dan Barat pada Selasa (10/3) lalu terkait kasus yang disangkakan terhadapnya.

“Mungkin itu pemanggilan untuk (Samad) yang terakhir kali,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut. Dia meminta penundaan kasus Samad dan BW tidak disalahpahami. Penundaan itu, kata dia, dalam rangka penyelesaian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement