REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Muhibin Nur menyatakan orang cerdas tidak akan mengikuti paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Menurutnya, mereka yang bergabung ISIS merupakan orang-orang yang mengalami kegagalan dalam hidup.
"Ikut karena ada pelampiasan, karena gagal. Orang dalam kegagalan itu sangat mudah untuk dipengaruhi untuk masuk ISIS," katanya, Selasa (17/3).
Menurut Muhibin, mereka yang gagal mudah dipengaruhi ISIS karena ISIS menawarkan sesuatu yang instan, seperti surga yang instan. Ia mencontohkan ada orang yang selalu gagal, tidak usah khawatir, nanti akan mendapat surga.
"Jika ditawari seperti itu, kalau orang sudah mapan susah untuk digoyah, tetapi bagi orang-orang yang mungkin dari segi ekonomi, segi pemikiran atau ilmu dangkal akan sangat mudah dipengaruhi untuk masuk ke sana," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya sudah memberi filter hal itu dengan melakukan berbagai upaya di kurikulum dan sebagainya sehingga sampai saat ini mahasiswanya tidak ada yang terpengaruh ISIS.
"Kami sangat tidak sepaham dengan ISIS karena Islam itu damai, tetapi bagi ISIS Islam untuk membantai," katanya.