Rabu 18 Mar 2015 16:50 WIB

Puluhan Sopir Taksi Bandara Hasanuddin Mogok

Taksi-taksi di Bandara Seokarno-Hatta (Ilustrasi)
Foto: kritiking.blogspot.com
Taksi-taksi di Bandara Seokarno-Hatta (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Puluhan sopir taksi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar melakukan mogok kerja menolak sistem "grouping" yang akan diberlakukan pihak PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara tersebut.

"Kami menolak sistem 'grouping' atau pengendapan karena jelas merugikan kami, PT Angkasa Pura tidak bisa memberikan solusi terkait pemasalahan taksi di Bandara," ujar Kordinator aksi Asdar David Susilo, Rabu (18/3).

Menurutnya pengaturan sistem "grouping" berdasarkan rapat pada 9 Maret 2015 tentang pengaturan taksi resmi yang beroperasi di Bandara.

Selain itu pihaknya mendesak agar pihak PT Angkasa Pura menertibkan taksi liar yang tidak mempunyai izin operasi di Bandara.

"Seharusnya taksi liar yang beroperasi di Bandara itu yang dieksekusi bukan mencari solusi dengan cara 'grouping', ini yang menjadi masalah," paparnya.

Aksi itu akhirnya berakhir ricuh setelah para pendemo kesal karena aksi mereka tidak ditanggapi dan akhirnya dibubarkan paksa oleh petugas. Tiga dari supir taksi Kopsidara kemudian ditangkap petugas karena diduga sebagai provokator.

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Rio Hendarto mengatakan aksi mogok kerja tersebut hanya dilakukan satu perusahaan taksi saja yakni Koperasi Angkutan Bandara (Kopsidara) dari 17 unit yang beroperasi di Bandara.

"Hanya satu perusahaan taksi saja yang mogok, tetapi tidak mempengaruhi kelancaran aktivitas di terminal penumpang Bandara," katanya.

Kendati perusahaan taksi Kopsidara mempunyai 140 unit kendaraan, kata dia, tidak akan mempengaruhi lalu lintas Bandara karena pihak keamanan telah bersiaga di lokasi unjuk rasa.

Pasca penangkapan tiga supir taksi tersebut, aparat kepolisian terlihat masih berjaga-jaga di sekitar parkiran Bandara untuk mengantisipasi demo susulan. Rencananya pihak pengelola Bandara akan mengelar pertemuan dengan sopir taksi tersebut guna mencari titik temu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement