Rabu 18 Mar 2015 23:18 WIB

Kapolres Bantah Ada Ratusan Warga Cianjur Gabung ke ISIS

Militan ISIS kuasai Irak dan Suriah.
Foto: NBCnews
Militan ISIS kuasai Irak dan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti membantah adanya ratusan warga Cianjur yang berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS.

"Kalau ada yang mengklaim telah memberangkatkan sejumlah warga Cianjur dan wilayah lain di luar Cianjur, itu bohong belaka karena kami telah melaksanakan pendalaman dan kita senantiasa melakukan penjajakan ke setiap kelompok serupa yang beroperasi di wilayah cianjur dan sekitarnya," tegasnya, Rabu (18/3).

Dedy menegaskan berdasarkan hasil penyelidikan, pendalaman dan survei learn yang dilakukan memang tidak ada sama sekali yang mengarah kesana.

"Kami mengimbau warga Cianjur, agar tidak terpancing dengan pemberitaan pergerakan ISIS di Cianjur karena pihaknya akan menindak tegas segala bentuk pergerakan yang bertentangan dengan Pancasila," jelasnya.

Sementara mantan pimpinan ISIS di Indonesia, Chep Hernawan yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur, mengklaim telah mengirimkan 156 orang warga Indonesia ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Menurutnya pengiriman itu dilakukan secara bertahap sejak April 2014.

"Sebelum berangkat saya memberikan motivasi bagi mereka sebelum bergabung dengan ISIS di Suriah. Mereka diberangkatkan secara bertahap 40 orang setiap rombongan. Sebelumnya mereka dibantu relawan di Malaysia dan selanjutnya diberikan posisi sebelum terbang ke Suriah," jelasnya.

Ia mengatakan, ratusan orang yang telah diberangkatkan itu, berasal dari sejumlah wilayah di Pulau Jawa, namun tidak memberikan keterangan secara jelas domisili orang-orang yang telah berangkat itu.

Sedangkan terkait hilangnya 16 orang WNI di Turki beberapa waktu lalu, dia menolak berkomentar karena pihaknya tidak mengetahui hal tersebut. Begitupula ketika ditanya perihal dirinya sering menyumbang perjuangan ISIS hingga Rp1 miliar dalam beberapa waktu.

"Jangan sampai salah dengar karena ISIS itu sudah kaya, mereka bisa mengaji satu orang Rp6 juta. Jadi tidak benar saya selalu menyumbang hingga Rp1 miliar. Kalau saya mendanai mereka yang hendak berangkat, mulai dari paspor dan bantuan untuk alakadarnya itu, benar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement