REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kelompok radikal ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangkan terhadap dua Masjid di Sana'an, Yaman, pada Jumat (20/3) kemarin.
Berdasarkan berita yang dilansir dari BBC, Sabtu (21/3), ibu kota Sana'a mengalami serangan bom bunuh diri di dua masjid, Masjid Badr dan Masjid al-Hashoosh. Serangan itu terjadi ketika semua jamaat shlata jumat sudah berkumpul dan siap melaksanakan shalat.
ISIS mengklaim serangan bom bunuh diri ini merupakan serang pertama yang dilakukan mereka. Sebanyak empat anggota ISIS melakukan serangan di ibu kota Yaman. Di masjid Badr, salah satu pelaku bom ini memasuki gedung dan meledakkannya.Sementara satu orang lagi tertangkap di dekat pintu gerbang utama.
Media setempat melaporkan, Ulama Houthi, Al-Murtada bin Zaid al-Mahatwari, yang merupakan imam masjid Badr tewas di tempat bersama korban tewas lainnya.
Sedangkan dua pengebom Masjid al-Hashoosh menyerang masjid ini. Satu orang meledakkan bom di dekat pintu masuk dan satu orang lagi berlari ke dalam masjid, meledakkan dirinya.
"Darah mengalir seperti sungai" kata korban yang selamat, Mohammed al-Ansi.
Korban tewas berserakan di lantai kedua masjid ini. Rumah sakit di Kota Sana'a merasa kewalahan karena menangani jumlah korban yang begitu banyak.
Stasiun TV al-Mashirah menyiarkan kejadian ini dari Masjid Al Hashoosh. Stasiun TV ini menujukkan relawan yang mengangkat para korban tewas dengan menggunakan selimut yang dipenuhi darah.
Sekitar 300 orang terluka, sehingga petugas medis dan rumah sakit meminta donor darah untuk para korban itu.