REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, membangun sepuluh lapak pedagang kaki lima di pinggir Pantai Gading dengan total anggaran lebih dari Rp 150 juta. Pembangunan ini sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Wartan mengatakan, sepuluh lapak pedagang kaki lima (PKL) itu saat ini dalam proses pengerjaan.
"Kami menargetkan dua bulan ke depan PKL sudah bisa menempati lapak tersebut sebagai upaya penataan PKL di kawasan Pantai Gading," katanya.
Pantai Gading berada di bagian paling selatan Kota Mataram dan akan dijadikan rintisan objek wisata baru. Pantai Gading saat ini sudah menjadi salah satu pusat keramaian warga. Pemerintah Kota Mataram melakukan intervensi dengan menata kawasan tersebut.
Menurut Wartan, lapak yang dibangun itu sesuai dengan jumlah PKL yang saat ini berjualan di lokasi tersebut. Para PKL berjualan berbagai jenis makanan ringan dan menyediakan makanan olahan. Semua jajanan merupakan hasil tangkapan nelayan yang siap dinikmati di lokasi.
Khusus dari Diskoperindag, katanya, pihaknya hanya membangunkan lapak, sedangkan untuk fasilitas lainnya seperti air bersih dan listrik di masing-masing lapak kemungkinan akan ditangani oleh Dinas Pertamanan atau dinas lainnya.
"Intinya anggaran yang ada di kami ini hanya untuk bangun lapak, sebagai upaya meningkatkan sarana fasilitas perekonomian warga," katanya.