Ahad 22 Mar 2015 17:34 WIB

Menyelamatkan Anak-Anak dari Lingkungan Prostitusi

Anak anak. Ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anak anak. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau akan melibatkan berbagai pihak untuk 'menyelamatkan' anak-anak yang berada di kawasan prostitusi Batu 15. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tanjungpinang Surjadi mengatakan dasar pertimbangan penyelamatan itu lantaran adanya kasus menimpa anak-anak di kawasan itu.

Misalnya, pelajar yang masih berstatus sebagai pelajar SD dinyatakan hamil.  Di tahap awal, Dinas Sosial akan mengumpulkan data di lokasi yang dijadikan sebagai tempat prostitusi tersebut. Secara resmi, lokalisasi di Batu 15 sudah ditutup. Namun praktiknya, kawasan itu masih dimanfaatkan sebagai lokasi prostitusi.

Sebelumnya, Komunitas Bakti Bangsa mendesak Pemerintah Kota Tanjungpinang menyelamatkan sekitar 40 anak dari pekerja seks komersial yang tinggal di Batu 15. "Mereka anak-anak yang tak berdosa, anak bangsa, generasi penerus bangsa yang berhak hidup layak, seperti anak-anak lainnya," kata Ketua Komunitas Bakti Bangsa Kepri Dodi Riyanto, Ahad (22/3).

Dia menjelaskan masa depan puluhan anak-anak yang tinggal di lokalisasi tersebut terancam, meskipun mereka mengenyam pendidikan. Lingkungan di lokalisasi dinilai dapat memberi pengaruh buruk kepada mereka sehingga pemerintah harus turun tangan.

Menurutnya, suka atau tidak suka, anak-anak itu terpapar kepada kehidupan negatif di lokalisasi. Ibu mereka terpaksa bekerja sebagai PSK untuk mendapatkan uang dan membesarkan mereka. Anak-anak itu disebutnya harus dipelihara pemerintah, tanpa menghilangkan hak-hak orang tuanya untuk memberi perhatian kepada anak-anak tersebut.

Dodi mengatakan pengajar muda dari Komunitas Bakti Bangsa Tanjungpinang sudah melakukan advokasi selama lebih dari enam bulan di lokalisasi tersebut.  "Setiap pekan kami mengajar di tempat pertemuan warga di lokalisasi. Kami memberi pendidikan moral, kewarganegaraan dan ilmu pengetahuan umum untuk mereka," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement