REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi mendukung Satgas yang dibentuk Kepolisian Daerah (Polda) untuk memburu penyebar paham kelompok radikal yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang sudah masuk ke Jambi.
Ketua MUI Jambi Hadri Hasan mengatakan mendukung penuh aksi pihak kepolisian untuk memburu penyebar paham ISIS yang sudah masuk ke wilayah Jambi hingga ada beberapa aksi pengibaran bendera dan kepemilikan atribut ISIS.
Namun demikian, pihak MUI Jambi secara langsung belum mengetahui apakah ada pelaku penyebar paham ISIS itu atau tidak, tetapi masyarakat harus tetap waspada dan mungkin saja benar informasi yang didapat aparat kepolisian.
"Dengan adanya keterbukaan informasi dunia internet dengan cukup bebasnya warga bisa membuka situs atau media sosial (mendos) untuk dapat mengetahui dan memahami jaringan ISIS tersebut, bisa saja memang benar di Jambi ada pelaku penyebar paham kelompok radikal tersebut," kata Hadri Hasan.
Selain itu dengan mudahnya didapati buku-buku tentang ajaran beberapa kelompok radikal maupun tentang jihad yang bisa mereka beli baik melalui media internet maupun pengiriman langsung, sehingga tidak menutup kemungkinan ada pelakunya.
Untuk saat ini warga atau masyarakat yang mudah tertarik dengan ajaran radikal adalah masyarakat yang memiliki beberapa faktor seperti ekonomi, pendidikan dan status sosial hingga untuk bisa eksis di mata masyarakat, adalah calon yang dengan mudah bisa menerima paham ISIS tersebut, kata Hadri Hasan.
Namun demikian semua itu memang sulit untuk dicegah sehingga aksi itu bisa membuat warga lainnya resah hanya ada satu orang pelaku penyebar paham yang sudah melenceng dari agama Islam. "Hal ini yang harus membuat kita semua waspada terkait semakin cepatnya penyebaran paham ISIS itu sampai ke tingkat pemuda atau kalangan remaja," tegasnya.