REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang Muhammad Anton mengungkapkan telah memerintahkan ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) agar mengawasi warga di lingkungannya. Ia mengatakan, Ketua RT atau RW harus segera laporan ke petugas keamanan setempat jika melihat ada yang mencurigakan.
"Jangan tergoda gaji besar atau umroh gratis," ujarnya di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (26/3) .
Anton juga berpesan kepada warga Kota Malang agar tak mudah tergoda dengan iming-iming uang. Hal itu lantaran diduga dalam rekruitmennya pengikut ISIS dijanjikan gaji besar.
Anton juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris Besar Singgamata untuk mencegah warga bergabung dengan ISIS. Selain itu, ulama, kiai dan habaib juga diajak untuk terlibat melakukan usaha menangkal gerakan radikal.
"Ulama dan kiai akan kita kumpulkan agar memberikan pemahaman yang benar soal Islam," kata Abah Anton.
Ia berharap para ulama dalam pengajian dan kegiatan agama memberikan pesan damai. Jika Islam merupakan agama yng cinta damai. Tujuannya agar masyarakat Malang tak ikut-ikutan ke Suriah bergabung dengan ISIS.
"Habaib saja menyatakan orang yang ikut jihad itu keblinger. Sudah gak waras," ujarnya.
Kemarin, tiga pengikut ISIS di Malang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Yakni Helmi Alamudin warga Kelurahan Karangbesuki, Abdul Halim asal Kelurahan Kasin dan Muhammad Jaenudi tinggal di Kelurahan Bumiayu Kota Malang. Mereka disergap Rabu 25 Maret di lokasi dan waktu berbeda.
"Pak Kapolresta melaporkan mereka yang ditangkap baru pulang dari Suriah," ujarnya.