REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan tiga tersangka teroris telah mengikuti pelatihan militer Suriah di kamp Hararai.
Ketiganya mengikuti pelatihan militer dari ISIS selama enam bulan. Ketiganya diduga memiliki hubungan dengan Abdul Jabal yang sempat mengancam Panglima TNI dan Polri di situs Youtube.
"Kemarin ada penangkapan terduga teroris oleh teman-teman dari Mabes Polri di Malang, di bantu Polda Jatim dan Polresta Malang," kata Anas Yusuf, saat konferensi Pers di Mapolresta Malang, Kamis (26/3).
Anas mengatakan sampai saat ini tersangka HA diduga berperan sebagai perekrut anggota yang akan dilatih militer, juga merakit senjata dan bom. Setelah penangkapan ini, pihaknya akan terus melakukan pemantauan wilayah. Ia meminta dan akan melibatkan stakeholder serta pemerintah setempat.
Ditanya lebih jauh tentang penyebaran kelompok ISIS di Jawa Timur, mantan Wakabareskrim tersebut menyatakan bahwa penyebaran dan perkembangan ISIS di Jawa Timur selama ini sangat tertutup dan sulit terendus polisi.
"Tidak ada daerah prioritas, semua Polres sudah saya minta untuk scaning dan mapping di wilayahnya masing-masing," kata Anas.
Anas mengatakan sejauh ini sudah ada 18 warga Malang yang sudah positif bergabung dengan ISIS. Meski sudah direkrut, ternyata 18 orang ini masih belum dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Anas menambahkan, agar jumlah anggota tidak terus berkembang jumlahnya, aparat kepolisian tetap melakukan beberapa pendalaman.
"Kami terus lakukan pendalaman, termasuk mendalami aliran dana mereka," kata Anas.