Jumat 27 Mar 2015 13:47 WIB

Bebas Dari Tersangka, Nenek Masiah Harus Bayar Rp 10 Juta

Rep: C18/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tebusan sebesar Rp 10 juta harus dibayar nenek Masiah (67) agar bebas dari status tersangka. Herman (18) cucu Masiah, akan mencabut laporan di ke Polsektro Ciledug jika uang tersebut dibayarkan.

Masiah mengatakan awalnya Herman hanya meminta tebusan lima juta rupiah untuk mencabut laoprannya. Namun belakangan, Herman kembali dengan meminta jumlah uang yang lebih besar.

Masiah mengaku bingung untuk membayar uang tebusan tersebut. Pasalnya, Masiah mengaku sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang pijat keliling.

"Duit dari mana saya sebanyak itu," keluh Masiah saat ditemui ditemui di rumahnya, Jalan Kejaksaan I no. 48, RT 02/06, Kelurahan Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang kemarin.

Seperti diketahui, Masiah bersama tiga orang lainnya yakni sepupu Herman, Repiansyah (18), bibinya Nuriah (25), dan ayah Repiansyah, Iwan (38). Kepada polisi Herman mengaku dikeroyok oleh keempat orang tersebut.

Masiah menjelaskan sebenarnya dia hanya ingin melerai perkelahian antara Herman dengan Repi pada 7 maret lalu sekitar pukul 22.00 WIB. Lanjutnya, saat itu Masiah dibantu Iwan dan Nuriah untuk menyudahi pertikaian tersebut.

Seperti diketahui, Masiah dituduh melakukan pengeroyokan terhadap Herman. Masiah dilaporkan ke Polsektro Ciledug dengan tuduhan pengeroyokan.

"Sudah tua renta begini gimana caranya saya ngeroyok," ungkap Masiah.

Sementara, dalam laporan disebutkan Herman sudah melapor ke polisi kalau dirinya dikeroyok. Herman juga menyertakan bukti visum lebam di wajah kanannya yang ditinju oleh Repiansyah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement