REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ratusan warga Muslim Solo mengadakan apel mendukung aparat keamanan dengan menolak adanya ajaran Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Apel digelar di Mako 2 Gendengan Polresta Surakarta, Ahad (29/3).
Ratusan warga Umat Muslim tersebut terdiri dari Satuan Tugas (Satgas) Majelis Tafsir AlQuran (MTA) dan Banser Nahdlatul Ulama (NU), yang berada di Kota Solo. Selain apel, kegiatan mendukung keamanan juga ditunjukkan dengan pawai berjalan kaki sejauh sekitar enam kilometer, dimulai dari Mako 2 Gendengan hingga bundaran Gladak Jalan Slamet Riyadi.
Satgas MTA dan Banser NU Surakarta juga menggelar sejumlah spanduk antara lain berbunyi "NU Tolak ISIS di Bumi Indonesia", "Ormas Islam Surakarta Tolak Faham ISIS dan Radikalisme", "Forum Komunikasi Umat Beragama Tolak ISIS", "Stop Terorisme Stop ISIS", dan "Tolak ISIS dari NKRI".
Setelah melangsungkan apel dan pawai hingga bundaran Gladak di Jalan Slamet Riyadi, mereka membubarkan diri dan kembali ke markas masing-masing dengan tertib.
Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ahmad Luthfi melalui Kasubag Humas AKP Sis Raniwati mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan-kegiatan menolak ajaran ISIS. Kegiatan apel itu dinilai sangat positif karena menunjukkan adanya kepedulian dari masyarakat.
"Kami menyambut baik karena mendapatkan bantuan dan dukungan untuk mengantisipasi dan mengamankan dari ancaman atau gangguan paham radikal di Kota Solo," katanya.