REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kepolisian Daerah Jawa Timur berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan personel kepolisian di bidang lalulintas. Mulai 1 hingga 21 April ini, Polda Jawa Timur menggelar operasi lalulintas serentak bersandi “Simpatik Semeru 2015”.
Selain berfokus menciptakan ketertiban di tengah masyarakat, operasi Simpatik Semeru 2015 juga menjadi ajang berbenah jajaran polisi lalulintas. Direktur Lalulintas Polda Jawa Timur Kombes Pol Verdianto Iskandar menyampaikan, sejalan dengan program Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, polntas harus menjadi pelopor dalam hal ketertiban sosial.
Direktur Lalulintas Polda Jawa Timur Kombes Pol Verdianto Iskandar menyampaikan, praktik berlalulintas bisa menjadi cerminan ketertiban masyarakat. Ia berharap, media massa dan masyarakat membantu uapaya peningkatan kualitas pelayanan polantas di Jawa Timur.
“Kalau ada oknum, silakan laporkan. Akan kita jewer. Sekarang jaman keterbukaan, jadi masyarakat akaan tahu bawa siapapun yang melakukan pelanggaran pasti ada sanksinya,” ujar Verdi kepada wartawan seusai mengikuti apel di Mapolda Jawa Timur di Surabaya, Rabu (1/4).
Kepada masyarakat, Verdi mengimbau, jika mengetahui ada pelanggaran yang dilakukan petugasnya, bisa langsung dilaporkan ke NTMC Polda Jawa Timur. “Dicatat namanya, pangkat, tempat dan waktu dugaan pelanggaran yang dilakukan,” ujar dia.
Meski begitu, Verdi juga berharap media massa dan masyarakat bersikap bijaksana. Jangan sampai, kata dia, akibat kesalahan yang dilakukan satu-dua oknum, menjadi stigma bagi institusi kepolisian. “Kasian yang lain, sudah panas-panas di jalan masih di-bully,” kata Verdi.
Operasi Simpatik Semeru 2015 melibatkan 3.029 personel. Jumlah tersebut terdiri dari dari 245 anggota Direktorat Lalulintas Polda Jawa Timur dan 2.750 anggota Satuan Lalu Lintas di seluruh wilayah di Jawa Timur.