REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terhambat selama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI belum juga dicairkan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Koesmedi Prihatno mengatakan akan mengutamakan RSUD yang telah dibangun sejak tahun lalu.
"Setelah APBD turun kami akan menyelesaikan pembangunan RSUD Pasar Minggu," katanya.
Pembangunan RSUD Pasar Minggu resmi dimulai pada April tahun lalu. Acara peletakan batu pertama pembangunan proyek tersebut akan dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
RSUD Pasar Minggu merupakan RS pertama milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang berada di wilayah administrasi Jakarta Selatan. RSUD Pasar Minggu memiliki konsep berbeda dengan RSUD milik Pemprov DKI lainnya.
Rumah sakit tersebut dibangun dengan konsep green hospital. Koesmedi meyakinkan rencana pembangunan akan selesai pada 2015.
"Pembangunan selesai pada Juli, kemudian Agustus operasional akan bisa dilaksanakan," ujar Koesmedi.
Kisruh APBD DKI 2015 memang belum usai hingga memasuki bulan keempat. Sementara Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengatakan tidak ada pembangunan yang terhambat meski APBD belum cair.
Selain mengutamakan pembangunan RSUD Pasar Minggu, Koesmedi mengatakan akan membangun kelanjutan 15 RS tipe D yang baru diresmikan pada Kamis (2/3) lalu.
Sebanyak 15 RS tipe D yang telah dioperasikan diantaranya RS di Cempaka Putih, Sawah Besar, Johar Baru, Kemayoran, Koja, Cilincing, Pademangan, Kembangan, Kalideres, Jagakarsa, Tebet, Mampang Prapatan, Pesanggrahan, Kramat Jati, dan Ciracas. Seluruh RS tersebut masih proses pembangunan hingga 75 persen.