Rabu 08 Apr 2015 07:10 WIB

Kopi Indonesia Dibagikan Gratis di Belgia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Hazliansyah
  Pekerja memanen kopi varietas Robusta di Desa Muneng, Candiroto, Temanggung, Jateng, Rabu (17/7).
Foto: Antara
Pekerja memanen kopi varietas Robusta di Desa Muneng, Candiroto, Temanggung, Jateng, Rabu (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atase Perdagangan Indonesia untuk Belgia membagikan kopi gratis bagi para wisatawan dalam pameran wisata tahunan bertajuk Brussel Holiday Fair (BHF) ke-57. Pembagian kopi tersebut merupakan upaya untuk memikat wisatawan Eropa, sekaligus memperkenalkan potensi Indonesia.

"Kami membagikan beragam kopi asli Indonesia secara gratis, sambil menerangkan asal kopi dan destinasi wisata di daerah itu," ujar Atase Perdagangan Indonesia untuk Belgia Olvy Andarianita dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (8/4).

Melalui kopi, para pelancong dari benua Eropa akan mengenal setiap daerah di Indonesia. Apalagi, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas produk kopi. Dengan demikian, makin mudah mengenalkan berbagai destinasi wisata di Indonesia.

Olvy mengatakan, promosi wisata dan kopi yang dilakukan oleh Indonesia banyak diburu oleh pengunjung. Menurutnya, para wisatawan itu tak lagi berorientasi untuk mengunjungi Bali atau Jawa, tapi sudah melirik Papua dan Sulawesi.  

"Ajang pameran pariwisata terbesar di Belgia ini melibatkan 700 peserta dan berhasil menyedot 97.586 pengunjung dan 133 jurnalis dari berbagai media," kata Olvy.

Melihat antusiasme pengunjung, menurut Olvy, dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sangat diperlukan untuk meningkatkan promosi tujuan wisata Indonesia. 

Sejak 2011 jumlah wisatawan Uni Eropa yang berkunjung ke Indonesia kian meningkat dan sebagian besar berasal dari Swedia, Belgia, dan Belanda. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement