Rabu 08 Apr 2015 10:55 WIB

Pengamat: Pariwisata tak akan Lumpuh karena Eksekusi Mati

Pariwisata Bali (ilustrasi)
Foto: antara
Pariwisata Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eksekusi Mati dua terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dipastikan tidak akan mempengaruhi jumlah wisatawan masuk ke Indonesia. Pengamat pariwisata dari Universitas Pancasila, Fahrurozy Darmawan menyebut justru tingkat partisipasi wartawan asing ke Indonesia, khususnya Bali, justru meningkat.

"Bercermin dari pernyataan Julie Bishop, pada Februari yang menyebut warga Australia akan menunjukkan ketidaksetujuan, justru kunjungan wisatawan Bali meningkat," ujarnya saat dihubungi, Rabu (8/4).

Jumlah wisatawan Australia pada Februari 2015 saat gencar pemberitaan eksekusi, kata Fahrurozy, masih menunjukan tren yang positif.

"Jumlah wisatawan asal Australia naik menjadi 78.383 wisatawan atau naik sekitar 11.23% dibandingkan Februari 2014," ujarnya.

Atas catatan itu pula, Fahrurozy optimistis kecaman yang disampaikan pemerintah Australia untuk pariwisata Bali, murni hanya ancaman tanpa dasar yang jelas. Sekalipun mungkin pernyataan Bishop terjadi dan eksekusi benar dilakukan, kata dia, penurunan wisatawan diyakini hanya bersifat sementara.

"Jika Indonesia dapat memanfaatkan secara maksimal Fasilitas Bebas Visa 30 negara, dampak negatif eksekusi terdakwa Bali Nine diyakini tidak akan mengancam sektor pariwisata.

Sebelumnya, kuasa Hukum duo Bali Nine, Michael O'Connell mengatakan mereka masih mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi setelah putusan PTUN memutus untuk tidak menerima Peninjauan Kembali (PK) atas penolakan grasi Presiden. Connell mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan proses hukum hingga titik darah penghabisan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement