REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pejabat Keamanan Kurdi mengatakan, anggota militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) telah melepas lebih dari 200 anggota komunitas agama Yazidi yang ditahan di Irak Utara.
“Sebagian besar, dari 216 tahanan dalam kondisi kesehatan yang mengindikasikan tanda-tanda buruk,” kata General Hiwa Abdullah, sepeti dikutip BBC, Kamis (9/4). Dari jumlah tahanan tersebut, terdapat 40 anak dan sisanya adalah orangtua.
ISIS mulai menyerang Yazidi di Irak pada tahun lalu. Dalam serangan tersebut, banyak warga tewas, juga terjadi ribuan penculikan. Beberapa tawanan ISIS pernah mengatakan sebagian besar tahanan ditawan di Tel Afar. Tetapi, menjelang pembebasan tahanan, ISIS berpindah dari satu kota, ke kota yang lain.
Sementara itu, tentara Irak menegaskan telah merebut kembali wilayah provinsi Barat Anbar setelah memukul mundur militan ISIS. “Pemberontak telah menukar mortir milik pasukan pemerintah di daerah Sijariya, di timur ibukota Ramadi,” ungkap sumber militer di sana, seperti dikutip BBC.
Sebelumnya, serangan udara oleh negara koalisi Arab dan Amerika Serikat dilaporkan menghantam anggota militan yang mencoba melarikan diri dengan perahu di sungai. Pertempuran tersebut merupakan upaya pemerintah untuk membangun kemenangan yang beru terhadap ISIS di Tikrit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika