REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Ujian Nasional tingkat SMA dan jenjang sederajat siap digelar serentak, mulai Senin (13/4). Di Surabaya, seluruh naskah soal untuk ujian tulis (paper-based test/PBT) sudah berada di polsek-polsek di seluruh Surabaya.
“Itu agar lebih dekat ke sekolah-sekolah dan lebih aman. Nanti setiap pagi, ketua subrayon dan kepala sekolah akan mengambil ke polsek dan diatar ke sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan kepada Republika di Surabaya, Ahad (12/4).
Setelah selesai ujian, menurut Ikhsan, naskah akan diantar ke kantor Dinas Pendidikan Surabaya. Selanjutnya, oleh Dinas Pendidikan, naskah akan dikirim ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai tempat pemindaian.
Sementara untuk ujian berbasis komputer (computer-based test, CBT), Ikhsan menjelaskan, jumlah sekolah masih seperti semula, yakni 54 sekolah. Dengan kata lain, tidak ada yang mengundurkan diri, seperti terjadi di beberapa kota lain. “Insyallah sampai sekarang siap dan tetap semangat,” ujar Ikhsan.
Meski begitu, menurut Ikhsan, berhubung UN kali ini merupakan proyek perdana, wajar bila ada kekhawatiran. Ikhsan menjelaskan, panitia sudah menyiapkan skema terburuk untuk percobaan ujian nasional berbasis komputer tersebut.
“Jadi skemanya, kalau sesi pertama trouble, akan ada susulan nati. Kalau tiga sesi hari pertama gagal semua, kita ganti PBT. Jadi, hari pertama gagal, hari kedua PBT. Plan b sudah disiapkan. Jadi jangan khawatir,” ujar Ikhsan.
Di Surabaya, tercatat 37.868 siswa SMA, SMK dan MA akan mengikuti UN mulai 13 April besok. Jumlah siswa tersebut berasal dari 214 sekolah penyelenggara dan 34 sekolah penggabung (bergabung dengan penyelenggara).