Senin 13 Apr 2015 16:05 WIB

Kalimantan Timur Berencana Bangun PLTN

PLTN Iran
PLTN Iran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan dibangun di wilayah pemerintahannya berdasarkan pertimbangan provinsi tersebut yang bebas gempa.

"PLTN itu cocok di Kaltim karena tidak ada gempa. Kami sudah bilang mau mintakan izinnya ke Presiden Jokowi besok. Kalau diizinkan, saya bersama Batan akan bisa mulai pembangunan PLTN di Kaltim," kata Awang Farouk dalam seminar nasional bertajuk "Penyelamatan Sumber Daya Alam Migas di Indonesia" di Jakarta, Senin.

Menurut dia, provinsi Kalimantan Timur cocok untuk dibangun PLTN mengingat daerah tersebut tidak rawan bencana alam seperti gempa bumi.

Selain itu, Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), lanjut Awang, juga sudah menyampaikan dukungan atas proyek pembangunan PLTN yang pra-studi kelayakannya sudah dilakukan pada 2007-2009.

Dalam kajian Batan, dua wilayah di Kalimantan Timur yakni Taliyasan (Kabupaten Berau) dan Sangatta (Kabupaten Kutai Timur) adalah lokasi paling potensial dan aman berdasarkan pertimbangan tapak, kesiapan teknologi, kondisi infrastruktur dan potensi pengembangan regional.

"Kami sudah siap 50 megawatt di tahap awal. Nantinya tentu bisa berkembang menjadi hingga 1.000 megawatt," katanya.

Pemerintah mengaku tengah mempertimbangkan energi nuklir sebagai sumber energi penyokong peningkatan rasio elektrifikasi Indonesia.

Dalam catatan Kementerian ESDM, pada 2015, sumber energi listrik terbesar masih berasal dari batubara dengan persentase 52,80 persen, diikuti dengan gas 24 persen, dan BBM 11,45 persen.

Pemerintah menargetkan pada 2019 mendatang penggunaan BBM untuk pembangkit listrik sudah harus di bawah 2 persen, batubara 60 persen, dan gas 25 persen.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement