REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karsinah, istri Ketua RT 07/10, menjelaskan warganya tidak pernah ada yang menegur penghuni atau pengelola wisma 15C, tempat kejadian terbunuhnya Deudeuh Alfisahrin (26) alias Tata Chubby pada Sabtu (11/4) pekan lalu. Menurutnya, wisma tersebut berada di pinggir jalan, dan tidak mengganggu kehidupan di lingkungan sekitar warganya.
"Kita kan tinggalnya di gang kecil. Kalau wisma berada di lingkungan warga, mungkin akan ada teguran," kata Karsinah pada Republika, Kamis (16/4). Dia menambahkan warganya memang tidak acuh terhadap kegiatan penghuni wisma 15C. Karena, tambahnya, warganya tidak ada yang merasa terganggu dengan adanya wisma di lingkungan mereka.
Karsinah mengaku tidak mengetahui jumlah pasti kos-kosan atau wisma di sepanjang Jalan Tebet Utara, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan. "Tapi kalo di RT 07/10, cuma wisma 15C ini," tambahnya.
Sebelumnya, Tata Chubby terbunuh pada Sabtu (11/4). Dia dibunuh Priyo Santoso, lelaki yang menyewa jasa Tata sebagai pekerja seks komersial.
Pembunuhan itu disebabkan Priyo yang tersinggung oleh pernyataan Tata. Tata menyebut badan Priyo bau ketika mereka sedang berhubungan intim. Tidak terima disebut seperti itu, Priyo akhirnya mencekik Tata hingga tewas di kosannya.