Jumat 17 Apr 2015 17:00 WIB

Mendikbud Himbau Masyarakat Laporkan Kecurangan Ujian

Rep: Hilyatun Nislah/ Red: Indira Rezkisari
  Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Antara/Sigid Kurniawan)
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) menyalami para peserta Ujian Nasional (UN) di SMA N 2 Jakarta, Jakarta, Selasa (14/4). (Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendukbud) Anies Baswedan menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melek dan segera melaporkan kecurangan ujian.

Ia menekankan, masyarakat jangan hanya diam dan membicarakan kecurangan itu terjadi, tetapi harus segera melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Pihak berwenang pun siap untuk menerima semua laporan, kecurangan-kecurangan itu, termasuk kebocoran. Baik di mana dan kapan pun saja,  jadi laporan itu tidak harus selalu langsung ke Kemendikbud.

"Mengingat, apa yang dibocorkan merupakan dokumen rahasia negara yang dilarang untuk disebarluaskan. Dan, siapapun yang sengaja menyebarluaskan dan tidak melaporkan kepada pihak otoritas, maka dipastikan akan menerima tindak pidana, siapa pun dia," ujarnya dalam konferensi press di Jakarta, Jumat (17/4).

Termasuk membawa bocoran soal itu, ke tempat yang bukan tempat seharusnya. Ia memastikan, siapapun yang terlibat segera diselidiki pihak otoritas. Oleh karenanya, hal itu berlaku untuk seluruh masyarakat.

Terkait dengan kebocoran soal, Anies mengatakan, seakan ingin mengacaukan pelaksanaan UN dengan sengaja. Mengingat, kebocoran ini melalui diunggah dan mudah sekali diketahui.

Meskipun begitu, ia menambahkan, tidak mengetahui motivasi yang sesungguhnya. Pasalnya, penyelidikan masih berlangsung. Hal itu, ia sampaikan saat salah seorang media menanyakan, apakah ada unsur politisasi dalam kebocoran yang terjadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement