Jumat 17 Apr 2015 19:07 WIB

Kebocoran UN tak Terjadi di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4).  (foto: MgROL_34)
Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4). (foto: MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila mengatakan sampai saat ini belum menerima laporan adanya kebocoran Ujian Negara (UN) di seluruh sekolah di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).

"Semoga di Depok tidak ada yang bocor dan UN tidak diulang," kata Herry di Balaikota Depok, Jabar, Jumat (17/4).

Menurut Herry, UN dengan sistem  Computer Based Test (CBT) atau sistem online dimaksudkan untuk menutup kemungkinan terjadinya kebocoran. "Namun, kami masih menunggu keputusan dari Menteri Pendidikan Anis Baswedan," terangnya.

Diungkapkan Herry, untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebocoran soal UN di sekolah-sekolah di Depok, pihaknya menggerahkan aparat kepolisian untuk menggeledah tas-tas siswa saat pelaksanaan UN. Penggeledahan itu dilakukan di luar ruang UN, sehingga tidak diketahui oleh siswa.

Tapi pada hari terakhir UN, pihak kepolisian mengatakan hal itu kepada siswa kemudian menyampaikan permohonan maaf. Penggeledahan itu dimaksudkan untuk mengantisipasi siswa membawa kunci soal atau bentuk kecurangan lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement