Rabu 22 Apr 2015 02:19 WIB

Hadapi Krisis Imigran, Uni Eropa Siapkan 10 Paket Rencana

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUKSEMBURG -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan pertemuan petinggi di Luxemburg untuk membahas krisis migran ini telah menghasilkan 10 paket rencana.

Pertemuan antara 41 menteri dalam dan luar negeri negara Uni Eropa di Luksemburg tersebut berlangsung sekitar 24 jam. ''Kami sedang mengembangkan solidaritas Eropa dalam memerangi perdagangan manusia,'' kata Mogherini.

Langkah-langkahnya termasuk meningkatkan sumber keuangan Frontex, badan pengawasan perbatasan Eropa. Frontex menjalankan operasi Triton di perbatasan. Eropa telah dikritik keras atas lemahnya kerja Triton yang menggantikan operasi Mare Nostrum Italia pada akhir tahun lalu.

Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengatakan bencana pada Ahad tersebut adalah titik balik. ''Jika Eropa tidak bekerja sama maka sejarah akan tertulis sangat buruk,'' katanya.

Ketidakstabilan politik di Libya terus berlanjut, korban sipil semakin meningkat sehinga perdagangan manusia kemungkinan akan terus berkembang di Libya. Tragedi ini terus akan membawa gelombang migran ke Eropa.

Pada Senin, Italia dan Malta kembali menyelamatkan dua kapal migran. Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan salah satu kapal berasal dari Libya dan berpenumpang sekitar 100-150 orang.

Kapal lainnya berpenumpang sekitar 300 orang. Sebelumnya, penjaga pantai Yunani mengatakan sebuah kapal yang membawa puluhan migran telah kandas di pulau Rhodes. Tiga orang tewas dan 80 orang diselamatkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement