REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Bentrokan antara pejuang oposisi dan kelompok militan yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS, kembali pecah di dataran tinggi Golan, Suriah. Bentrokan yang terjadi dekat perbatasan Israel itu berlangsung hampir satu pekan.
Padahal, selama ini kelompok ISIS tidak diketahui memiliki pengaruh signifikan di daerah Suriah Selatan.
Juru bicara fron Suriah Selatan, Isam al-Rayess mengatakan, kelompok yang dikenal sebagai 'Global Jihad Unit' itu disergap sejumlah pejuang di Provinsi Quneitra. Enam orang dilaporkan tewas dalam penyergapan tersebut.
"Mereka kemudian mengangkat bendera hitam mirip dengan yang dilakukan oleh kelompok ISIS," ujar al-Rayess seperti dikutip AP, Rabu (29/4).
Para pemberontak telah bersumpah untuk menghapus Unit Jihad dari provinsi. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan 29 orang telah tewas dalam pertempuran sejak Senin (27/4) kemarin.