REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mediator PBB untuk Libya, Bernadino Leon mengaku sulit untuk optimis dalam mencapai kesepakatan damai di negara tersebut.
Namun ia tetap mencoba menyatukan pemerintah sebelum bulan puasa Ramadhan dimulai pertengahan Juni mendatang. "Masyarakat internasional ingin melihat kesepakatan di Libya sebelum Ramadhan," katanya dilansir Reuters, Kamis (30/4).
Ia mengatakan, pekan ini dirinya akan memberikan kedua pihak draft ketiga guna kemungkinan mencapai perjanjian dan dapat direspon Ahad (3/4) waktu setempat.
Pemimpin Barat mengatakan, negosiasi adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri kekacauan di Libya. Seperti diketahui, terdapat dua kekuatan di Libya, satu di timur dan yang lainnya di Tripoli. Keduanya berjuang untuk menguasai negara Afrika Utara tersebut.