Selasa 05 May 2015 04:16 WIB
kasus novel baswedan

Presiden Didesak Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus Novel

Rep: Niken Paramita/ Red: Angga Indrawan
 Presiden Joko Widodo menyampaikan kata sambutan saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tahun 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).
Foto: Antara/Panca Syurkani
Presiden Joko Widodo menyampaikan kata sambutan saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tahun 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad mengatakan penilaian publik atas penangkapan Novel Baswedan lebih bermuatan politik. Perlu langkah strategis yang mesti dibuat Presiden Joko Widodo.

"Dengan memperhatikan tindakan-tindakan kepolisian atas berbagai kasus menonjol terkait KPK-Polri, betapa profesional pun tindakan polisi, akan sukar dihindari penilaian publik bahwa penangkapan atas Novel Baswedan lebih bermuatan politik," ujar Farouk yang juga Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).

Subyektivitas penyidik menurut Farouk sangat berperan dalam setiap pengambilan keputisan. Termasuk penetapan tersangka.

Sebab itu, lanjutanya, diperlukan kontrol atas penggunaan kewenangan mereka harus diperketat, baik melalui hukum, etika profesi maupun moral penyidik. Guna menjaga independensi tersebut, Farouk meminta presiden membentuk tim pencari fakta.

"Karena itu pimpinan DPD RI mendesak presiden untuk tidak melakukan intervensi, tetapi melakukan pengawasan manajerial," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement