REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Prancis dan Arab Saudi percaya apapun kesepakatan yang dibuat oleh Iran dan enam kekuatan negara harus memastikan kestabilan. Menurut kedua pemimpin, kestabilan yang diinginkan adalah tidak mengancam negara tetangga Iran.
Arab Saudi mengundang Presiden Prancis Francois Hollande yang dianggap memiliki satu pendirian sulit dalam negosiasi inti Iran. Ia diundang ke Riyadh untuk membahas masalah regional dengan pemimpin-pemimpin Teluk Arab.
"Prancis dan Arab Saudi mengonfirmasi kebutuhan untuk mencapai kekuatan, abadi, kepastian akan kesepakatan yang tak dipersoalkan lagi dan mengikat dengan Iran," kata Hollande dan Raja Salman dalam pertemuannya, Senin (4/5).
Hollande bertemu Raja Saudi satu jam setelah makan malam di istana pribadinya. Keduanya secara khusus membahas peran Iran di Yaman dan Suriah.
Hollande juga bertemu Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi pada Senin untuk memelihara hubungan baru dengan wilayah tersebut.