Kamis 07 May 2015 14:59 WIB
Sabda Raja Yogyakarta

Adik-Adik Sultan HB X Bertemu Masyarakat Bahas Sabda Raja

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Bayu Hermawan
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HB X (kiri) saat memberikan Sabda Tama di Keraton Yogyakarta, Kamis (10/5).
Foto: Antara/Regina Safri
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HB X (kiri) saat memberikan Sabda Tama di Keraton Yogyakarta, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Enam adik Sultan Hamengku Buwono X dan masyarakat Yogyakarta berkumpul di Ndalem Yudonegaran (kediaman GBPH Yudhaningrat), untuk membahas Sabda Raja Kesultanan Yogyakarta, pada Kamis (7/5).

Menanggapi adanya pertemuan yang menjaring berbagai aspirasi masyarakat di rumah adiknya GBPH Yudhaningrat, Sultan Hamengku Buwono X tidak banyak berkomentar.

"Silahkan saja," ucap Raja Keraton Yogyakarta ini pada wartawan sambil masuk mobil di Kepatihan Yogyakarta saat akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, Kamis (7/5).

Sultan HB X juga enggan banyak berkomentar, saat diminta pendapatnya tentang sikap adik-adiknya, yang terkesan tidak setuju dengan Sabda Raja.

"Tidak , saya tidak mau berkomentar sekarang. Besok saatnya saya mau bicara. Besok saatnya saya akan berbicara," katanya.

Lebih lanjut saat ditanya apakah surat tentang Sabda Raja sudah disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, ternyata sampai hari inI, Sultan HB X belum mengirimkan surat tersebut.

"Belum, belum saya kirim," ujarnya.

Dari pantauan, adik-adik Sultan HB X yang hadir dalam pertemuan di Ndalem Yudonegaran adalah GBPH Pakuningrat, GBPH Cakraningrat, GBPH Suryodiningrat, GBPH Suryometaram, GBPH Hadinegoro, dan GBPH Suryonegoro.

Pada kesempatan ini yang tidak hadir adik Sultan yang tidak hadir GBPH. Hadi Suryo karena sakit dan KGPH. Hadiwinoto. Sedangkan masyarakat yang hadir terdiri dari individu maupun kelompok masyarakat di Yogyakata, seperti KH. Muhaimin, Syukri Fadholi, juru kunci Makam Raja-raja Imogiri, dan komunitas  alun-alun kidul.

Sementara itu GBPH Suryodiningrat mengatakan, ia bersama saudara-saudara di Jakarta sengaja datang ke Yogyakarta mau menanyakan kejelasan kepada Sultan Hamengku Buwono X.

"Alhamdulillah sepulang dari Makam Imogiri Ngarso Dalem mengirim sms kepada Kangmas (red. Kakak) GBPH Pakuningrat, memanggil kami bersaudara (red. putra dari Sultan HB IX dengan Ibu KRAy. Cipto Murti) Kamis sore sekitar pukul 16.30 untuk memberikan  penjelasan tentang Sabda Raja," katanya.

Suryodiningrat melanjutkan, ia bersama saudara-saudaranya di Jakarta sudah membicarakan bersama tentang apa yang akan disampaikan kepada Sultan HB X. Namun dia mengaku saat Sultan HB X akan mengeluarkan Sabdata Raja I dan II tidak diundang.

"Kami hanya tahu dari adik-adik di Yogya dan media massa. Setelah pertemuan dengan Ngarso Dalem nanti, malamnya (red.Kamis malam, 7/5) akan bertemu dengan putra-putra Sultan Hamengku Buwono X dan kerabat lain untuk membicarakan hasil pembicaraan dengan Ngarso Dalem dan sikap apa yang akan kami ambil (red. adik-adik Sultan HB X) dan kerabat keraton Yogyakarta lainnya,'' jelasnya.

Dia berjanji hasil pertemuan dengan rayi-rayi dalem (putra-putra Sultan HB IX) dan setelah mendapatkan masukan dari masyarakat akan disampaikan kepada pers Jum'at (8/5). Dia berharap keputusan yang akan disampaikan menjadi jalan keluar yang terbaik.

GBPH Yudaningrat, GBPH Pakuningrat mengaku hubungannya dengan internal kraton termasuk Ngarso Dalem selama ini lancar-lancar saja dan tidak ada masalah.

''Kemarin sore saya diminta untuk mengeluarkan kesenian oleh Ngarso Dalem untuk menyambut Duta Besar Korea Selatan ya saya laksanakan. Kalau dengan pribadi Ngarso Dalem tidak apa-apa. Yang kami masalahkan yaitu adanya perubahan paugeran,''kata Gusti Yudha.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement