Ahad 10 May 2015 13:07 WIB

Pelanggan Prostitusi Artis, dari Konglomerat Lokal Hingga Ekspatriat

Rep: C15/ Red: Karta Raharja Ucu
Prostitusi online
Prostitusi online

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Prostitusi kelas kakap yang melibatkan 200 perempuan bertarif selangit, ternyata banyak dikonsumsi konglomerat dan ekspatriat. Pengakuan itu didapat dari mucikari, RA yang ditangkap petugas Polres Jakarta Selatan, Sabtu (9/5).

Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Audie Latuheru mengatakan kebanyakan pelanggan dari garapan RA adalah orang luar negeri. Meskipun banyak juga pribumi yang berduit menyewa perempuan koleksi RA.

"Pelanggan dari berbagai kalangan, ada yang dari luar negeri, juga beberapa konglomerat lokal. Yang jelas berduit lah, gak mungkin kelas recehan," ujar Audie saat dikonfirmasi ROL, Ahad (10/5).

Ia menyebut, ratusan perempuan yang bertarif Rp 80-200 juta ini bukan lagi pemain biasa. Mereka biasa melayani para orang berduit dan juga pesanan luar negeri. Jarak dan waktu penyewaan menentukan besaran harga perempuan.

Berdasarkan pengakuan RA, Audie mengatakan penyebaran pelayanan prostitusi kelas kakap ini sudah sampai Amerika Serikat. Selain Negeri Paman Sam, RA biasa memasok para perempuan koleksinya untuk pemesanan Thailand dan Boston.

Tetapi, Audie enggan menjelaskan lebih detail siapa saja yang menjadi pelanggan tetap prostitusi kelolaan RA. Terkait perempuan mana saja yang terlibat, polisi masih melakukan pendalaman.

Saat ini pihak Polres masih menyelidiki apakah RA terlibat dalam sindikat yang lebih besar atau bermain sendiri. Sebab, menurut pengakuan RA ia hanya bermain sendiri. Namun, melihat sepak terjang dan banyaknya pesanan dalam satu hari memungkinkan melibatkan orang lain lagi.

"Pesanannya setiap hari banyak, jadi dia sibuk ngurus prostitusi ini, kita dalami lagi apa ada keterlibatan sindikat yang lebih besar atau tidak," tutup Audie.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement