Selasa 12 May 2015 21:20 WIB

Pelanggan PSK Punya Hubungan yang tak Baik dengan Pasangannya

Rep: C32/ Red: Karta Raharja Ucu
Prostitusi online.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Prostitusi online. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria yang biasa menggunakan jasa pekerja seks komersil (PSK) disebut memiliki perilaku menyimpang. Menurut Psikolog Klinis, Rudy Adriadi Pratama, pelanggan PSK seharusnya lebih bisa menerima pasangan sahnya.

“Kalau mereka sudah punya pasangan sah tapi masih menggunakan PSK untuk memenuhi kebutuhan seksualnya, berarti ini merupakan masalah,” kata Rudy, Selasa (12/5). Menurutnya, jika masih banyak laki-laki yang memakai PSK pasti latar belakang hubungan dengan pasangan sahnya tidak sepenuhnya baik.

Namun jika beralih kepada gaya hidup, menurut Rudy nilai fantastis yang dibayar kepada PSK artis, menandakan adanya pengaruh terkait kebanggan dari si pria jika bisa membayar PSK dengan harga mahal.

Guna mengantisipasi dan menghentikan perilaku tersebut, diakui Rudy sangat tidak mudah. “Semua dikembalikan kepada diri sendiri untuk mempunyai kesadaran, karena hal tersebut menyimpang dari norma ketimuran kita,” ucap Rudy.

Karenanya, masih menurut Rudy, pemakai PSK harus fokus terhadap cara mengontrol dirinya dalam memenuhi kebutuhan seksualnya. Tentu untuk mengontrol perilaku tersebut harus bersama pasangan resmi bukan PSK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement