Senin 18 May 2015 07:48 WIB
Ujian Nasional 2015

Disdikbud Lampung Jamin Soal UN SD tidak Bocor

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hazliansyah
Pelajar mengerjakan soal Ujian Nasional di sekolah MTSN 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/5).  (Republika/Tahta Aidilla)
Pelajar mengerjakan soal Ujian Nasional di sekolah MTSN 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung menjamin tidak ada kebocoran soal ujian nasional (UN) tingkat SD dan sederajat yang diselenggarakan selama tiga hari ke depan mulai Senin (18/5). 

Pendistribusian naskah soal dan lembar jawaban UN untuk daerah terpencil sudah dilakukan pada Jumat (15/5), sedangkan untuk dalam kota dan daerah terjangkap pada Senin (18/5) pagi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Kepala Disdikbud Lampung, Heri Suliyanto, mengatakan semua naskah soal dan lembar jawaban UN sudah diterima sekolah yang daerahnya sulit dijangkau. Sedangkan sekolah dalam kota dan daerah terjangkau diterima saat UN berlangsung, Senin (18/5).

"Tidak ada kebocoran soal, karena dikawal ketat aparat kepolisian saat pendistribusian soal," kata dia, Senin (18/5). 

Pihaknya sudah mengantisipasi kesulitan pendistribusian soal dari masing-masing Disdik kabupaten/kota ke sekolah yang letaknya terpencil, dengan pendistribusian soal lebih awal ke sekolah yang menjadi sub rayon di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) setiap daerah.

Sebanyak 147.482 siswa Sekolah Dasar (SD) sederajat di Lampung, mengikuti UN pada Senin (18/5). Ujian akan berlangsung selama tiga hari dengan tiga materi ujian yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 

Bila soal UN SMP dan SMA dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka materi soal UN SD,  75 persen soal dibuat masing-masing dinas pendidikan daerah dan 25 persen dari pusat. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement