REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Provinsi Banten termasuk daerah rawan akan ancaman bencana. Tidak hanya bencana alam, juga potensi bencana kegagalan industri kimia. Sebab di Banten banyak terdapat pabrik industri kimia yang tersebar di beberapa wilayah di Banten seperti Tangerang dan Cilegon.
Karena hal itu, Kepolisian Daerah (Polda) Banten membentuk satuan tugas (satgas) khusus Bencana.
“Dibutuhkan kewaspadaan bersama, tidak terkecuali aparat kepolisian,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mapolda Banten di Kota Serang, Selasa (26/5).
Ia mengatakan, dengan terbentuknya satuan petugas bencana alam dalam tubuh kepolisian, akan membantu penanganan kebencanaan yang terjadi di Banten. Sebanyak 1.500 personel disiapkan jajaran polda Banten dalam satgas tersebut.
“Nantinya, ribuan satgas yang disiapkan akan bekerjasama dengan tim SAR dan petugas BPBD yang ada di kabupaten dan kota di wilayah hukum Polda Banten,” ungkapnya.
Boy menyebutkan, untuk membantu proses evakuasi di sejumlah kepulauan di Banten, kepolisian menyiapkan helikopter yang selalu siaga. Hal ini untuk memaksimalkan peran Polri terhadap masyarakat dalam kebencanaan.
“Sedangkan sejumlah potensi bencana alam yang diprediksi bisa terjadi di Banten seperti letusan gunung merapi, gempa bumi, tsunami hingga bencana kegagalan industri,” paparnya.
Oleh sebab itu, Kapolda meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota di Banten untuk berperan aktif menginformasikan pentingnya bahaya bencana. Tujuannya, agar sewaktu-waktu bencana terjadi masyarakat sudah memahami apa yang harus dilakukan.
“Diharapkan pemerintah daerah bisa berperan aktif,” tutur Kapolda.